Senin, 07 November 2011

Masjid Sirathal Mustaqiem

Masjid Sirathal Mustaqiem di Samarinda Seberang adalah bangunan masjid tertua di Kaltim . Salah satu daya tariknya aalah karena keseluruhan arsitekturnya terbuat dari kayu. Masjid yang didirikan pada 1881 ini sampai sekarang tak berubah dari bentuk aslinya. 

Lokasinya yang berada di tengah-tengah kampung tua dengan pemandangan Sungai Mahakam tampak eksotik. Sayangnya pemandangan sungai ini terhalang makin padatnya pemukiman yang berada di bibir sungai.


Bangunan bersejarah ini yang didirikan tahun 1881 ini menggunakan kayu ulin. Untuk menyambung rangka bangunan masjid pun tak menggunakan paku besi, tapi menggunakan pasak.

Bangunan baru selesai pada 1891 atau perlu waktu sepuluh tahun menyelesaikannya. Masjid dengan gaya atap limas dan bujur sangkar bersusun tiga itu rampung atas upaya Sayyid Abdurahman Asseggaf atau lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Bendahara. Karena itulah, nama Pangeran Bendahara itu kini diabadikan menjadi nama jalan tempat masjid didirikan.



Disekeliling masjid terdapat kampung tua. Kampung Masjid yang berisi para pendatang lama yang kebanyakan berasal dari suku Bugis. Di seberang pagar masjid, terdapat dermaga penyeberangan dengan nama yang sama dengan nama masjid itu.

Jika melihat Sungai Mahakam dari dermaga itu, terlihat kota Samarinda di seberangnya dengan pembangunan yang begitu kontras dengan kondisi kampung ini.

Namtung, warga Kelurahan Masjid Samarinda Seberang ini mengaku puluhan tahun tinggal di daerah itu. Dia mengatakan , awalnya banyak warga di pinggiran Sungai Mahakam itu tinggal sebagai nelayan, namun berubah ada yang menjadi nahkoda jasa penyeberangan atau menjadi pedagang di sekitar kampung itu. 

Minggu, 06 November 2011

Desa Budaya, Pampang Samarinda Kalimantan Timur

Jika ke Kalimantan Timur khususnya Samarinda,jangan lewatkan tempat wisata yang satu iniyaitu Desa Pampang di Samarinda. Di desa ini kita dapat melihat kebudayaan suku Dayak berupa tarian-tarian adat yang dipertunjukkan kepada wisatawan yang di langsungkan di rumah adat Kalimantan yaitu rumah adat Lamin.Pertunjukkan tarian-tarian adat teresbut berlangsung selama 2 jam dan selain itu kita dapat melihat kehidupan langsung masyarakat Daya.

Penghuni yang tinggal di Desa Pampang adalah merupakan keturunan Dayak Kenya yang awalnya berdomisili di daerah Apokayan, Kutai Barat.Yang secara bertahap pindah dan membentuk pemukiman khusus suku Dayak yang bertempat di Sungai Siring, 20km dari pusat kota Samarinda. Dan pemukiman ini di namakan Desa Pampang yang di resmikan oleh Pemerintah Kalimantan Timur pada tahun 1991 sebagai Desa Budaya.

Dalam sehari-harinya masyarakat Desa Pampang ini mejalankan aktivitasnya di isi dengan membuat kerajinan tangan berupa gelang, tas tangan dompet serta sorvenir lainnya yang terbuat dari bahan manik-manik. Dan dari ke ahlian tersebut mereka dapat menjualnya kepada wisatawan yang berkujung dan mendapat penghasilan dari kerajinan tersebut. Dan selalu tetap memegang teguh adat istiadat yang telah melekat dalam diri setiap masyarakat di desa tersebut.

Meski di katakan sebagai desa, tetapi masyarakatnya disini tetap tersentuh oleh kemajuan pembangunan yang terjadi di Samarinda. Tetatpi, tetap memegang teguh adaistiadanya.

Akses menuju ke Desa Pampang ini sangat relatif mudah, dapat diakses dengan mobil pribadi dan mengambil jalan utara kearah Kota Bontamg. Tidak sampai 30 menit kita akan di sambut oleh Gerbang Selamat Datang Di Desa Pampang Samrinda .